Jumat, 07 Oktober 2022

STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK DENGAN KEGIATAN MENJIPLAK UNTUK MELATIK MOTORIK HALUS

Perkembangan anak yang sehat dapat dilihat dari kemampuan motorik yang terampil, seimbang, dan terkoordinasi dengan baik. Hurluck (1978:150) mengatakan bahwa perkembangan motorik dapat diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan pengendalian gerak tubuh dan otak sebagai pusat gerak. Gerak motorik yang dimaksud dapat dikategorikan ke dalam dua gerakan yaitu motorik kasar, dan motorik halus dimana keduanya memiliki jenis stimulasi yang berbeda.


Selanjutnya, Hurlock juga mengemukakan bahwa perkembangan motorik merupakan suatu perkembangan yang berkaitan dengan pengendalian gerak fisik melalui kegiatan yang terkoordinasi dari pusat saraf dan otot. Hal ini berhubungan erat dengan pola prilaku anak dalam beraktivitas sehari-hari.

Menurut Dini P dan Daeng Sari (1996:72) motorik halus adalah gerakan yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau halus, dimana gerakan ini menuntut koordinasi mata dan tangan serta pengendalian gerak yang baik yang memungkinkannya melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerak. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan anak seperti: menulis, makan, berpakaian, menggambar, dan menjiplak. Aktivitas tersebut tentunya dilakukan setiap hari oleh anak, baik dilakukan sendiri atau dengan bantuan orang lain.










Melalui aktivitas menjiplak, anak memiliki ruang untuk menggali kemampuan observasi, mengasah kreativitas, dan melatih kecerdasan untuk menciptakan suatu gagasan. Dimana gagasan tersebut kemudian dapat direalisasikan menjadi karya dengan cara meniru atau menjiplak.

Kegiatan lainnya yang dilakukan untuk menstimulasi dan meningkatkan kemampuan motorik halus anak adalah dengan kegiatan menjiplak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menjiplak adalah menggambar atau menulis garis-garis gambaran atau tulisan yang telah disediakan.














Aktivitas lainnya yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan sederhana dengan menelusuri (tracing) suatu bentuk atau objek menggunakan alat tulis. Kegiatan tracing tersebut selain sangat baik untuk meningkatkan kemampuan motorik halus, juga merupakan kegiatan yang menyenangkan dan sangat menghibur bagi anak.



Kamis, 06 Oktober 2022

BON ANNIVERSAIRE! BUON COMPLEANNO! ALLES GUTE ZUM GEBURTSTAG! EID MWALID SAEID! SAENG-IL CHUGHA! TANJOBIOMEDETO! HAPPY BIRTHDAY! WILUJEUNG TEPANG TAUN! SUGENG TANGGAP WARSA! SELAMAT ULANG TAHUN !

Perkembangan anak usia dini dapat diartikan sebagai rangkaian kejadian atau perubahan kondisi yang dialami seorang anak dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut meliputi tumbuh kembang fisik, peningkatan kemampuan bahasa, emosi, mental, jiwa dan psikologi anak.


Menjelang tanggal dan hari lahir anak, beberapa orangtua memilih untuk mempersiapkan segala sesuatu menyambut perayaan tersebut. Namun, beberapa orangtua lainnya ada juga yang memilih untuk tidak melakukan perayaan sama sekali dengan pertimbangan efisiensi keuangan atau hal lainnya. Tentunya kedua pilihan tersebut tidak ada yang salah, karena setiap orangtua pasti memiliki pertimbangannya masing-masing.


Merayakan ulang tahun bukanlah suatu kewajiban yang bersifat mutlak, namun perlu diketahui bahwa dengan melakukan perayaan ulang tahun dapat memberikan dampak yang sangat positif bagi tumbuh kembang psikologi anak. Melalui perayaan ulang tahun anak akan memiliki pengalaman masa kecil yang membahagiakan seperti mengundang teman, bernyanyi bersama, menerima ucapan selamat, meniup lilin, memotong dan menyantap kue ulang tahun bersama teman, hingga membuka kado sebagai hadiah pertanda bertambahnya usia. Semua peristiwa menyenangkan tersebut berdampak langsung, dan secara positif mempengaruhi pertumbuhan mental anak terutama dalam hal membangun karakter yang baik.




Ayoe Sutomo M.Psi., seorang Psikolog menjelaskan bahwa tidak ada batasan usia dalam merayakan hari ulang tahun. Tetapi apabila merujuk pada tumbuh kembang secara emosional dan sosial, perayaan hari ulang tahun dapat dilakukan pada usia 2 (dua) hingga 3 (tiga) tahun. Pada rentang usia tersebut, seorang anak telah memiliki kemampuan untuk mengenali lingkungan sosial sekitarnya sehingga anak dapat memaknai tujuan dari perayaan ulang tahun tersebut.






























Dr. Jacqueline Wooley, Ph.D., seorang profesor psikologi dari Universiy of Texas telah melakukan penelitian untuk menguji pengaruh bertambahnya usia dengan perayaan ulang tahun pada Anak yang dilakukan kepada 99 orang Anak berkewarganegaraan Amerika.

Hasil penelitian Dr. Wooley tersebut mengungkapkan bahwa pada Anak yang diobservasi melakukan perayaan ulang tahun, mereka dapat mengetahui bahwa usia mereka bertambah. Namun pada beberapa Anak yang belum merayakan pesta ulang tahun akan berpikir tidak mengalami pertambahan usia dan tetap pada usia yang sama dengan tahun sebelumnya.






Dr. Wooley juga mengatakan dalam penelitiannya bahwa bagi anak usia dini, pengalaman yang berhubungan dengan perubahan tahunan merupakan pengalaman yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak yang baik. Di samping itu Dr. Wooley juga mengungkapkan bahwa dengan melakukan perayaan ulang tahun, dapat memberikan manfaat lainnya seperti meningkatnya rasa kepercayaan diri anak. Dimana melalui perayaan ulang tahun, anak akan merasa istimewa, merasa diperhatikan, disayangi dan dicintai sebagai bagian dari keluarga, dan sebagai makhluk sosial di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.

















Merayakan ulang tahun tidak diukur dari besar atau kecilnya pesta yang akan dilaksanakan, akan tetapi dinilai dari kenangan istimewa yang diperoleh dengan kehadiran peran keluarga terutama Ayah dan Ibu dalam mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada anak. 






Anak usia dini belum mampu menyadari perubahan pertumbuhan fisik dan psikologi jika tidak dibimbing oleh keluarga dan orang lain. Oleh karena itu melalui perayaan hari ulang tahun, anak memperoleh pengalaman dan kenangan yang sangat baik, sehingga anak mampu mengenali proses bertumbuh menjadi dewasa.

Jumat, 17 Juni 2022

KEGIATAN MENEMPEL PADA ANAK USIA DINI

Penting sekali bagi orangtua untuk memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, agar proses tumbuh kembang anak berkembang dengan maksimal dan tidak terhambat. Perkembangan anak usia dini meliputi perkembangan secara fisik dan motorik (physical and motor development), kemampuan kognitif, dan kemampuan bahasa.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kolase adalah komposisi artistik dari berbagai bahan yang ditempel pada permukaan gambar.  Kegiatan menempel menggunakan bahan lem kertas (non-toxic) sebagai media perekat dan bahan pendukung lainnya. Dengan memperkenalkan kegiatan kriya menggunakan media lem, akan mempengaruhi anak untuk tidak takut atau merasa geli ketika menggunakan lem. Sehingga kegiatan tersebut dapat memberikan kesempatan bagi anak agar lebih berani mengekspresikan imajinasinya dengan terarah sejak usia dini.  







Kegiatan menempel pada anak usia dini dapat menstimulasi perkembangan motorik halus anak serta melatih koordinasi mata dan tangan anak agar berfungsi dengan optimal. Dengan demikian dapat meningkatkan kecerdasan, sekaligus dapat mengembangkan ide kreatifitas anak yang tinggi dan kosntruktif.