Kamis, 16 Juni 2022

BERMAIN ADALAH HAK DASAR BAGI ANAK USIA DINI

Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain merupakan kebutuhan dasar bagi setiap anak, khususnya bagi anak usia dini. Kegiatan bermain dapat membantu anak untuk mengekspresikan diri, melatih kemampuan komunikasi (communication skill) , dan mengembangkan kemampuan bersosialisasi.




Melalui kegiatan bermain dapat membantu anak untuk tumbuh mandiri serta memiliki kontrol atas lingkungannya. Selain itu, bermain juga merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan membangun prilaku prososial yang baik.  Orangtua perlu meluangkan waktu bagi anak agar mereka bisa bebas mengekspresikan diri melalui permainan yang dimainkan.

Rabu, 15 Juni 2022

BELAJAR MENIRU DAN MELIPAT KERTAS ORIGAMI

Origami adalah seni kerajinan tangan dari Jepang, dan berasal dari suku kata "ori" yang artinya Lipat. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat seni lipat ini adalah sehelai kertas yang dikenal dengan sebutan kertas origami. Seni melipat kertas sangat baik diperkenalkan kepada anak sejak usia dini.  




Kegiatan ini dapat  memberi kesempatan untuk melatih konsentrasi dan kemampuan motorik halus. Bukan hanya itu saja seni melipat origami yang berasal dari negeri Jepang ini dapat melatih imajinasi anak dalam menciptakan bentuk sesuai yang diinginkan anak.





Melalui kegiatan melipat kertas maka anak dapat melatih ketangkasan jari, koordinasi mata dan tangan, mengasah otak untuk meniru (imitate), mengenal bentuk, melatih kesabaran, dan berprilaku kreatif.

Selasa, 14 Juni 2022

BEKERJASAMA DI DALAM TIM (TEAMWORK)

Peserta didik diberikan instruksi membentuk barian 2 (dua) berbanjar. Guru memberikan bola yang akan diteruskan dari orang yang pertama hingga orang berikutnya. Permainan ini bertujuan khusus membangun kepercayaan antara peserta didi dalam bekerjasama untuk menyelesaikan instruksi yang diberikan. Di samping itu, peserta didik juga diperkenalkan untuk belajar berkomunikasi dan bekerjasama membangun kekompakan antara satu dengan lainnya. Kerjasama yang kompak akan membantu seluruh anggota kelompok menyelesaikan instruksi atau tugas dengan baik.








Senin, 13 Juni 2022

ROAD SAFETY FOR CHILDREN

"Memperkenalkan Keselamatan Jalan Untuk Anak-anak (road safety for children), Peraturan dan Tata Tertib Lalu Lintas Sejak Dini "

Pengetahuan akan pentingnya kedisiplinan dalam berlalu lintas perlu diperkenalkan sejak dini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperkenalkan simbol atau rambu lalu lintas melalui permainan pada pendidikan anak usia dini. Kita bisa melihat bahwa kepatuhan dan kedisiplinan pengguna kendaraan di jalan raya masih sangat minim. Sehingga kecelakaan di jalan raya masih sangat tinggi terjadi.




Pengenalan peraturan dan tata tertib berlalu lintas pada anak usia dini dapat dilakukan dengan membuat pekerjaan tangan atau prakarya (crafts)  yang ditujukan untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar dan motorik halus, sekaligus memberikan pengenalan akan kedisplinan berlalu lintas di jalan raya.






Pengetahuan mengenai kepatuhan peraturan dan tata tertib lalu lintas di jalan raya perlu diperkenalkan kepada peserta didik usia dini. Hal tersebut  dilakukan agar pengetahuan tentang rambu-rambu lalu lintas dan etika berkendaraan dapat disosialisasikan dengan baik untuk menekan tingginya potensi kecelakaan di masa yang akan datang secara berkesinambungan. Ayo kita patuhi rambu-rambu lalu lintas dengan tertib untuk keamanan dan keselamatan bersama. 

Jumat, 10 Juni 2022

KEGIATAN MEWARNAI DENGAN CAT AIR (NON-TOXIC) DAN MENGGAMBAR/MEMBENTUK RAGAM HIAS GEOMETRIS

Kegiatan mewarnai dan menggambar atau membentuk ragam hias geometris  sangat bermanfaat untuk mendukung perkembangan kecerdasan otot sensorik atau otak pada anak. Kegiatan ini juga mampu mengoptimalkan kinerja otak sebelah kanan yang membantu anak melakukan kegiatan yang berhubungan dengan bidang seni. Kedua kegiatan tersebut dapat mengembangkan pengetahuan anak akan ragam jenis aneka warna, dan imitasi dari bentuk yang diobservasi anak sesuai imajinasinya.  



Pengenalan aktivitas mewarnai dan menggambar sangat diperlukan anak sejak usia dini. Dimana pada anak dengan usia rentang 0-6 tahun adalah saat yang paling tepat untuk melatih serta mengembangkan kemampuan motorik tubuh dan kemampuan sensorik melalui menggambar dan mewarnai.

 


Mewarnai juga merupakan kegiatan yang dapat dijadikan sebagai sarana terapi untuk mengekspresikan sekaligus mengendalikan emosi pada anak. Bahkan dari beberapa kegiatan observasi, kita bisa menemukan pada beberapa orang anak lebih suka bersekpresi dengan mewarnai dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Selain sangat baik untuk perkembangan otak sebelah kanan pada anak, kegiatan mewarnai dan menggambar juga dapat menstimulasi perkembangan fisik dan psikologis anak. Memberikan kebebasan dan mendukung anak melalui kegiatan mewarnai akan berdampak signifikan bagi tumbuh kembang anak usia dini yang gemilang. 

PENTINGNYA MENJAGA KEBERSIHAN DENGAN MENCUCI TANGAN DAN KEPATUHAN TERHADAP PROTOKOL KESEHATAN

 PENTINGNYA MENJAGA KEBERSIHAN DENGAN MENCUCI TANGAN DAN KEPATUHAN TERHADAP  PROTOKOL KESEHATAN


Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun setelah berkegiatan di luar ruangan (outdoor) dan sebelum memulai kegiatan makan bersama merupakan prosedur yang wajib dilakukan dan menjadi standar kepatuhan utama di lingkungan sekolah PAUD/TK Holy Yadha sejak awal berdirinya. 


Mencuci tangan  adalah kegiatan yang mudah dilakuan untuk mencegah penyebaran virus atau bakteri, namun sering disepelekan bahkan diabaikan. Kedua tangan manusia tanpa disadari menjadi menjadi perantara utama penyebaran berbagai bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Bisa diakibatkan oleh sentuhan ke area wajah, dan makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut. Namun masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui manfaat mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. 



Secara khusus di tengah masa pandemi Covid-19, PAUD/TK Holy Yadha tetap melakukan kepatuhan protokol kesehatan (prokes) dengan menjaga kebersihan tangan peserta didik agar terhindar dari penyebaran virus dan bakteri yang berbahaya dan berdampak pada kesehatan. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan optimal dalam membentuk sumber daya manusia yang cerdas, pintar, kuat dan sehat. Ayo patuhi protokol kesehatan. Salam sehat selalu!!!💪😎👍🙏💖













Kamis, 09 Juni 2022

PENDIDIKAN JASMANI OLAH RAGA DAN KESEHATAN (PJOK) ANAK USIA DINI

 KEGIATAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAH RAGA, DAN KESEHATAN (PJOK) ANAK USIA DINI - SEKOLAH PAUD/TK HOLY YADHA

     Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (PJOK) memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan anak usia dini, terutama dalam membangun kesehatan fisik, mental, dan keterampilan sosial mereka. Di Sekolah PAUD/TK HOLY YADHA, program PJOK dirancang secara kreatif dan menyenangkan agar anak-anak dapat belajar sambil bermain, sehingga memberikan manfaat holistik dalam tumbuh kembang mereka.


Mengapa PJOK Penting untuk Anak Usia Dini?

     Menurut Dr. David Whitebread, seorang ahli perkembangan anak dari University of Cambridge, aktivitas fisik seperti olahraga mendukung perkembangan otak anak melalui peningkatan koordinasi, konsentrasi, dan kemampuan menyelesaikan masalah. Whitebread juga mencatat bahwa kebiasaan berolahraga sejak usia dini dapat memengaruhi kesehatan anak hingga dewasa.

     Di sisi lain, Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan Indonesia, menekankan bahwa bermain adalah bagian esensial dalam pendidikan anak. Ia percaya bahwa aktivitas fisik yang terstruktur tidak hanya membantu anak untuk tetap sehat, tetapi juga menumbuhkan kemandirian dan kemampuan bersosialisasi.


Program PJOK di Sekolah PAUD/TK HOLY YADHA

Sekolah PAUD/TK HOLY YADHA memadukan berbagai jenis kegiatan yang mendukung perkembangan fisik, mental, dan emosional anak melalui PJOK, seperti:

  1. Permainan Tradisional: Anak-anak diajak bermain engklek, lompat tali, atau galah asin untuk melatih motorik kasar dan menghargai budaya lokal.

  2. Senam Ceria: Dengan musik yang energik, senam pagi dirancang untuk memulai hari dengan semangat dan memperkuat kebugaran tubuh.

  3. Olahraga Dasar: Anak-anak dikenalkan pada aktivitas seperti berlari, melempar, atau menangkap bola untuk meningkatkan koordinasi.

  4. Kegiatan Edukasi Kesehatan: Lewat pendekatan interaktif, seperti cerita bergambar atau praktek mencuci tangan yang benar, anak-anak diajarkan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan diri.


Gambar 1.  Peserta didik mengikuti kegiatan olah raga dengan aktif, ceria, dan penuh semangat.


     Kegiatan PJOK juga bertujuan untuk menstimulasi syaraf motorik dan kekuatan otot agar peserta didik dapat terhindar dari gangguan ketidakseimbangan tubuh (disequilibrium)Kondisi ini sering dikenali dengan timbulnya kecenderungan perasaan goyah dan doyong sehingga anak mengalami kesulitan untuk beraktifitas, berdiri, berjalan, berbelok atau menaiki tangga tanpa terjatuh, menabrak atau tersandung. 





Pendapat Ahli dan Relevansi Kesehatan Fisik untuk Masa Depan

     Michael Gross, seorang peneliti olahraga dari Australia, menjelaskan bahwa anak yang aktif secara fisik sejak kecil lebih mungkin memiliki daya tahan tubuh yang baik dan terhindar dari risiko obesitas. Dia juga menekankan bahwa aktivitas kelompok seperti olahraga melatih anak untuk bekerja sama dan berempati terhadap orang lain.

     Di Indonesia, Najeela Shihab menambahkan bahwa kegiatan PJOK memberikan ruang bagi anak untuk belajar mengelola emosi, seperti rasa percaya diri dan kontrol diri saat berpartisipasi dalam permainan atau aktivitas kelompok.

     Di PAUD/TK HOLY YADHA, kegiatan PJOK dirancang tidak hanya untuk meningkatkan kesehatan fisik anak, tetapi juga untuk membentuk karakter, keterampilan sosial, dan pola hidup sehat sejak dini. Dengan pendekatan yang menyenangkan dan beragam, anak-anak dapat belajar banyak hal sambil bermain. Program ini adalah langkah nyata untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan.















Gambar 2. Kegiatan Rutin Harian Bermain dan Berinteraksi Sosial.


Melalui kegiatan PJOK peserta didik dibimbing dan diarahkan melakukan gerakan-gerakan olah tubuh yang ditujukan secara khusus untuk menstimulasi syaraf motorik dan memperkuat otot-otot tubuh. Sehingga dengan demikian diharapkan mampu membangun dan meningkatkan fungsi koordinasi motorik yang lebih baik. 

Rabu, 08 Juni 2022

SCIENCE EXPERIMENT FOR KINDERGARTEN

 Percobaan Sains untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (science experiment for kindergarten).

     Pendidikan anak usia dini adalah fondasi penting dalam pengembangan karakter dan keterampilan anak. Di tengah peran besar teknologi dan informasi, metode pembelajaran interaktif seperti percobaan sains menjadi cara efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan rasa ingin tahu anak. Ahli pendidikan, baik dari dalam maupun luar negeri, telah menyoroti pentingnya pendekatan ini untuk mendorong eksplorasi dan inovasi pada generasi muda.


Mengapa Percobaan Sains?

     Menurut Jean Piaget, seorang psikolog Swiss terkemuka yang dikenal karena teori perkembangan kognitifnya, anak-anak belajar melalui pengalaman langsung dengan lingkungannya. Percobaan sains memberikan kesempatan untuk bereksperimen secara konkret, membantu anak memahami konsep abstrak melalui permainan dan eksplorasi. Hal ini penting bagi anak usia dini yang berada pada tahap "pra-operasional," di mana mereka belajar dengan melakukan.

     Di Indonesia, Ki Hajar Dewantara, tokoh pelopor pendidikan, juga menekankan bahwa belajar seharusnya menyenangkan dan relevan dengan kehidupan anak sehari-hari. Filosofi "tut wuri handayani" yang diusungnya mengajak kita untuk memberikan kebebasan kepada anak untuk bereksplorasi sambil tetap memberikan bimbingan. Dengan demikian, percobaan sains menjadi metode pembelajaran yang sejalan dengan nilai-nilai ini.


Contoh Percobaan Sains untuk PAUD dan TK

Beberapa percobaan sederhana dapat dilakukan di kelas, seperti:

  1. Percobaan Pelangi Susu: Dengan beberapa tetes pewarna makanan dan sabun cuci piring, anak-anak dapat menyaksikan bagaimana warna-warna menyebar di atas permukaan susu. Ini adalah cara menarik untuk mengenalkan mereka pada konsep kimia sederhana.

  2. Membuat Gunung Berapi Mini: Menggunakan baking soda dan cuka, anak-anak dapat belajar tentang reaksi kimia dan mendapatkan pengalaman seru dari "letusan" vulkanik yang aman.

  3. Magnet dan Benda-benda Logam: Melalui percobaan sederhana dengan magnet, anak-anak dapat mengenal konsep gaya tarik-menarik dan benda-benda yang memiliki sifat magnetis.




Gambar 1. Peserta didik mempelajari pengenalan ilmu pengetahuan (sains) mengenai udara dan karakteristiknya.


Pendapat Ahli Modern

    Michael Fullan, seorang ahli perubahan dalam pendidikan asal Kanada, menyebut bahwa pengalaman pembelajaran yang interaktif dan relevan adalah kunci untuk menciptakan anak-anak yang adaptable. Ia menekankan bahwa pembelajaran berbasis pengalaman seperti percobaan sains membantu anak mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang sangat dibutuhkan di era modern.

     Di sisi lain, Najeela Shihab, tokoh pendidikan Indonesia, menyoroti bahwa pendekatan seperti ini tidak hanya mendukung perkembangan intelektual anak, tetapi juga emosional dan sosial mereka. "Belajar sambil bermain, termasuk melalui eksperimen, mampu menciptakan anak yang percaya diri dan mampu berkolaborasi," ujarnya.








Gambar 2. Kegiatan belajar mengajar di kelas.

Kesimpulan

Percobaan sains untuk anak usia dini bukan sekadar aktivitas menyenangkan, tetapi juga sarana pembelajaran yang signifikan dalam mengembangkan rasa ingin tahu, kemampuan berpikir logis, serta keterampilan sosial mereka. Dengan memanfaatkan wawasan dari para ahli pendidikan, baik lokal maupun internasional, kita dapat merancang pembelajaran yang menyenangkan sekaligus bermakna untuk anak-anak kita.