Sabtu, 08 April 2023

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) T.A. 2023/2024

Kami kembali membuka pendaftaran bagi calon peserta didik baru Tahun Ajaran 2023/2024. Ayo daftarkan Putera dan Puteri Anda segera. Persiapkan generasi penerus bangsa dengan pendidikan yang tepat, berkualitas, kompeten, dan profesional untuk menyongsong masa depan gemilang penuh harapan.



Jumat, 14 Oktober 2022

MELATIH KESABARAN ANAK USIA DINI

Kesabaran dan konsentrasi adalah 2 (dua) hal yang sangat penting dimiliki Anak usia dini. Dimana kemampuan tersebut adalah modal utama Anak agar mampu bersosialisasi dengan temannya dan berinteraksi dengan baik di tengah-tengah masyarakat. Apabila Anak tidak memiliki rasa sabar maka anak akan lebih mudah mengalami tantrum atau ledakan emosi, seperti: menangis, berteriak, menjerit, marah, menangis, sikap keras kepala, pembangkangan, dsb. Maka untuk menghindari kondisi prilaku demikian Anak perlu dilatih, dan diajarkan untuk sabar. Sehingga Anak dapat menguasai dirinya sendiri dan mengembangkan kemampuannya untuk menyadari adanya hak orang lain dengan belajar bersabar, lalu dapat menghormatinya. 



Memperkenalkan dan melatih kesabaran pada Anak memerlukan pembinaan yang harus dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten. Salah satu diantaranya yaitu melatih Anak untuk menunggu dan mengantri. Latihan yang dapat diberikan orangtua/wali seperti mengajak Anak melakukan aktifitas yang positif seperti membaca, bernyanyi, atau bercerita bersama Anak sambil menunggu gilirannya tiba untuk mendapatkan pelayanan atas kebutuhannya.



Hal lain yang dapat dilakukan oleh orangtua/wali yaitu menjadi figur yang akan ditiru prilakunya oleh Anak. Prilaku yang dimaksud dapat dimulai terutama dalam hal kehidupan sehari-hari seperti mengantri untuk mencuci tangan sebelum makan, berbicara bergantian dan tidak menyerobot pembicaraan, dan lain sebagainya.






Orangtua/wali harus mampu menjadi teladan dalam prilaku sabar. Sehingga Anak usia dini akan lebih mengerti dan cepat belajar untuk meniru pola prilaku yang baik dan sabar. Termasuk diantaranya yaitu sikap yang tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Dengan demikian Anak akan mengerti bahwa ada prioritas lainnya yang berasal dari luar dirinya sendiri yang memerlukan perhatian.

Kamis, 13 Oktober 2022

DI DALAM TUBUH YANG SEHAT TERDAPAT JIWA YANG KUAT (Men Sana In Corpore Sano)

Olah raga adalah kegiatan yang paling baik dilakukan untuk melatih syaraf motorik dan keseimbangan anak. Melalui gerakan-gerakan olah raga, anak usia dini dapat mengembangkan kemampuannya untuk aktif bergerak. Dengan demikian ketrampilan olah tubuh tersebut juga, anak usia dini akan menjadi sehat dan prima.


Salah satu cara yang dapat dilakukan agar anak menyukai kegiatan olah raga yaitu memperkenalkan olah raga tersebut sejak usia dini melalui kegiatan yang menyenangkan, seperti: bermain bola, bersepeda, berenang, berlari, lompat tali, dan lain sebagainya. Apabila anak aktif melakukan kegiatan olah raga sejak usia dini, maka tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan optimal.


Memperkenalkan dan memberikan pendidikan jasmani dan olah raga kesehatan sejak dini selain mengasah ketrampilan, juga dapat meningkatkan rasa percaya diri anak. Adapun kegiatan tersebut juga dapat membantu perkembangan organ tubuh anak seperti melatih kekuatan tulang dan otot, serta kesehatan paru-paru dan jantung. Sehingga melalui kegiatan pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan diharapkan dapat menghasilkan generasi penerus yang sehat, cerdas, trampil, dan memiliki jiwa yang kuat.





Selasa, 11 Oktober 2022

BERMAIN SAMBIL BERHITUNG

Perkembangan anak salah satunya dapat dilihat dari perkembangan kognitif. Pengertian kognitif dapat diartikan sebagai kemampuan atau kecerdasan dalam mengoptimalkan kemampuan berpikir anak. Menurut Peaget dalam Musfiroh (2005 : 56) kognitif adalah aktifitas dalam mengenal dan mengetahui tentang dunia. Hal ini berhubungan dengan kemampuan anak untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Sejak lahir masing-masing anak telah dikaruniai potensi dan keistimewaan sebagai insan yang cerdas dan sehat. Salah satu program belajar yang selalu dikembangkan di lingkungan sekolah Pendidikan Dasar Anak Usia Dini (PAUD) adalah stimulasi pada kognitif anak usia dini. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencapai kemampuan berpikir yang berkembang dengan optimal.





Pada fase pertumbuhan dan perkembangan emas anak yang dikenal dengan istilah golden age, umumnya terjadi pada rentang usia 3 hingga 6 tahun. Rentang usia tersebut adalah masa prasekolah sebagai momentum terbaik untuk mempersiapkan anak agar kompeten dan siap memasuki pendidikan selanjutnya di Sekolah Dasar. Oleh karena itu agar kemampuan kognitif anak dapat bertumbuh dan berkembangan dengan baik, perlu dilakukan stimulus dengan permainan yang interaktif yang merangsang anak untuk mengoptimalkan kemampuannya dalam mengamati suatu objek benda yang ada di lingkungan sekitar. 






Pada masa usia dini, kita bisa menemukan bahwa anak memiliki ketertarikan yang besar pada angka dan berhitung. Maka ketertarikan tersebut perlu dikembangkan agar kemampuan berpikir anak dapat berkembang dengan baik, sekaligus sebagai persiapan memasuki tahap jenjang pendidikan yang lebih tinggi selanjutnya di sekolah dasar.






Melalui kegiatan bermain sambil berhitung, lingkungan pendidikan Anak dapat memperkenalkan kegiatan berhitung dengan nuansa yang menarik, nyaman dan menyenangkan. Sehingga dapat membantu anak untuk mengenal angka dengan baik, dan anak dapat terhindar dari rasa takut atau trauma dalam mencerna dan memahami ilmu pelajaran matematika.





Sujiono (2007:11.1) manfaat berhitung merupakan salah satu kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan dasar matematika anak di masa tahapan awal perkembangannya, yaitu kemampuan melihat, membedakan, meramalkan dan memisahkan dan mengenal konsep angka.

Pengembangan kemampuan dasar berhitung bagi Anak usia dini dapat dilakukan melalui permainan atau aktifitas menyenangkan lainnya yang dapat dilakukan sambil bermain bersama. Dengan metode bermain sambil belajar maka anak akan mengenal, dan mengembangkan pelajaran berhitung sebagai dasar pelajaran ilmu matematika yang akan dikaji lebih dalam pada jenjang pendidikan selanjutnya.

Jumat, 07 Oktober 2022

STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK DENGAN KEGIATAN MENJIPLAK UNTUK MELATIK MOTORIK HALUS

Perkembangan anak yang sehat dapat dilihat dari kemampuan motorik yang terampil, seimbang, dan terkoordinasi dengan baik. Hurluck (1978:150) mengatakan bahwa perkembangan motorik dapat diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan pengendalian gerak tubuh dan otak sebagai pusat gerak. Gerak motorik yang dimaksud dapat dikategorikan ke dalam dua gerakan yaitu motorik kasar, dan motorik halus dimana keduanya memiliki jenis stimulasi yang berbeda.


Selanjutnya, Hurlock juga mengemukakan bahwa perkembangan motorik merupakan suatu perkembangan yang berkaitan dengan pengendalian gerak fisik melalui kegiatan yang terkoordinasi dari pusat saraf dan otot. Hal ini berhubungan erat dengan pola prilaku anak dalam beraktivitas sehari-hari.

Menurut Dini P dan Daeng Sari (1996:72) motorik halus adalah gerakan yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau halus, dimana gerakan ini menuntut koordinasi mata dan tangan serta pengendalian gerak yang baik yang memungkinkannya melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerak. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan anak seperti: menulis, makan, berpakaian, menggambar, dan menjiplak. Aktivitas tersebut tentunya dilakukan setiap hari oleh anak, baik dilakukan sendiri atau dengan bantuan orang lain.










Melalui aktivitas menjiplak, anak memiliki ruang untuk menggali kemampuan observasi, mengasah kreativitas, dan melatih kecerdasan untuk menciptakan suatu gagasan. Dimana gagasan tersebut kemudian dapat direalisasikan menjadi karya dengan cara meniru atau menjiplak.

Kegiatan lainnya yang dilakukan untuk menstimulasi dan meningkatkan kemampuan motorik halus anak adalah dengan kegiatan menjiplak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menjiplak adalah menggambar atau menulis garis-garis gambaran atau tulisan yang telah disediakan.














Aktivitas lainnya yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan sederhana dengan menelusuri (tracing) suatu bentuk atau objek menggunakan alat tulis. Kegiatan tracing tersebut selain sangat baik untuk meningkatkan kemampuan motorik halus, juga merupakan kegiatan yang menyenangkan dan sangat menghibur bagi anak.